Minggu, 19 Juni 2011
Membisu
Dengan kebodohan aku naik keatas…
Menengadah dengan penuh arti…
Selama aku dapat melihat setitik cahaya fajar…
Kaki-kaki ini tak pernah berhenti…
Meski semua ini hanya ilusi..
Ya, hanya ilusi…
Ujung kuku pun membatu…
Ketika lenganku telah menyentuh lembut…
Bulu-bulu kecil salah satu rumput..
Kemudian ia bertanya, “Benarkah kau telah menyentuhku ?”
Lalu ia membentak, “Kau tak berhak !!”
Sejenak aku berhenti…
Tak ada tempat berpegang…
Hilang keseimbangan…
Perlahan melayang ke bawah…
Dan…
……………………………..
……………………………..
Jatuh……………………….
Puncak tak begitu buruk dari bawah sini…
Mencoba menghibur diri…
Di tengah perasaan pecundang sejati…
Mungkin memandang sudut lain akan lebih baik….
Haruskah kuhancurkan dasarnya ?
Dengan begitu puncak akan datang kepadaku…
Tapi………..
Tak akan ada istimewanya…..
Tak kan ada keindahan…
Semuanya datar….
Langit pun mencoba menceramahiku…
“Wahai anak adam. Jika kau berbuat demikian, kau sama saja membunuh dirimu sendiri. Semua rintangan di pasung begitu saja tidak kau manfaatkan. Semua ketegangan kau jerat layaknya sampah. Dan semua daya kreatifitas terpenjara dalam egomu sendiri hingga membusuk tak karuan. Itukah yang kau inginkan ? Itukah yang kau inginkan ?”
Aku gemetar,
Dan membisu….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ya, aku setuju dengan pak langit!! ayo pak langit ceramahi lebih banyak orang lagi yang merasakan hal yang serupa.. hehhe
BalasHapushehe... iya anehnya yang bijak bukan manusia, malah mbah langit... -_-
BalasHapus:D
makasih udah berkunjung dan comment..:D